Thursday, February 17, 2011

Definisi bahagia

Alam apabila dilihat dari tempat yang tinggi, sebenarnya dapat memperlihatkan kepada kita dimensi yang berbeza sekali berbanding tatapan datar seharian. Rasulullah SAW sendiri ke tempat yang tinggi (Gua Thur) kerana dari kemuncak yang tinggi tersebut, horizon kehidupan terbentang jelas di depan mata. Pagi yang cerah dan penuh kelembutan hari ini mengalu-alukan langkah saya ke universiti...puji-pujian kepada Pencipta langit biru yang tiada tandingannya berdendang di hati, niat juga saya kemaskan sepanjang perjalanan....semoga hari ini direzekikan ke atas saya ilmu dan progress yang baik dalam menulis thesis...


Kilauan matahari dan hembusan angin yang bertiup lembut hari ini menarik saya untuk ke balkoni tingkat teratas Adam's building...SubhanAllah....tak terucap rasanya perasaan di hati melihat keindahan alam ketika matahari baru saja mengintai di ufuk. Mata saya pejamkan pula untuk menikmati keindahannya dengan deria yang lain.....telinga menangkap desiran angin, kulit merasakan sentuhannya........dan perasaan yang luar biasa menjalar ke hati. Mata terasa bening dan jemari juga kemas tergenggam...manusia saya lihat kerdil sekali, persis patung-patung permainan lego, sedangkan gunung-ganang terpasak gagah, langit terbentang saujana mata memandang....lautan membiru dari kejauhan, kepulan awan juga begitu indah terlakar pada lukisan alam...

Ya Allah, seluruh tubuhku merasai keindahan alam ciptaanMu...
Seluruh keindahan yang terakam di mata menjalar terus ke hati, memberikan perasaan yang amat tenang....lapang....alangkah indahnya!
Senyuman terukir di bibir saya, meskipun bukan untuk sesiapa....
Kerana di pagi hari ini, saya merasai keindahan hidup bersama alam, kehebatan penciptaanNya.....dan inilah dia kebahagiaan!

'Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang berakal'

'(Iaitu) orang-orang yang mengingati Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): 'Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini sia-sia, MahaSuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka'

(Surah Al-Imran: 190 - 191)